"IQ adalah
sebagian memori. IQ adalah sebagian kemampuan membaca simbol.
Seluruh
simbol di dunia bergerak dari kiri ke kanan atau atas ke bawah; membiasakan
otak kiri bekerja lebih, membentuk pikiran berurutan, menganalisa dan menangani
kata-kata. Huruf latin yang sedang kita baca atau tulis, salah satu contoh.
Anak-anak
Gaza menyempurnakan kerja otak mereka hingga berpikir holistik, simultan,
mengenali pola lebih baik. Menafsirkan emosi dan ekspresi nonverbal. Mereka
terbiasa mempekerjakan otak, kedua belahnya. Membaca huruf latin, membaca huruf
Qur’an.
Qur’an
simbol dari kanan ke kiri.
Anak-anak Gaza,
membacanya, bahkan menghafalkannya. Mereka menemukan kode-kode yang membuat IQ
melesat tinggi. Dalam keadaan serba terbatas, terblokade, mendapat tekanan
ekonomi dan konspirasi masyarakat internasional, suatu kelompok manusia tetap
survive, tetap cerdas, bahkan melebihi mereka yang tinggal dalam situasi
normal."
[Novel “Rinai” karya Sinta Yudisia hal. 225-226. Cetakan
pertama, Syawal 1433H/September 2012. Penerbit GIZONE BOOKs, Surakarta]
'Ala kulli hal..
Syair ini saya hadiahkan untuk anak-anak Palestina..Saya mencintainya sebelum melihat
karena indahnya sifat yang disebut
Seperti surga yang dicinta
karena keindahannya, meski belum diindra
-AmaH-
[syair tadi saya ambil dari buku "Bagaimana Menyentuh Hati" karya Ust. Abbas As-Sisii]
0 comments:
Post a Comment